Mitos dan Fakta seputar Olahraga Lari


Mitos dan Fakta seputar Olahraga Lari

Siapa yang tidak suka berlari? Olahraga ini memang menjadi favorit banyak orang karena bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Namun, di balik keseruan berlari, ternyata terdapat mitos dan fakta yang perlu kita ketahui.

Mitos pertama yang sering kita dengar adalah bahwa lari dapat merusak sendi. Menurut Dr. Laskowski, seorang ahli olahraga dari Mayo Clinic, mitos ini tidak benar. “Berlari sebenarnya dapat memperkuat sendi, asalkan dilakukan dengan teknik yang benar dan tidak berlebihan,” ujarnya.

Selain itu, masih banyak yang percaya bahwa lari adalah olahraga yang hanya cocok untuk orang yang masih muda. Namun, menurut Dr. James Fries, seorang profesor kedokteran dari Stanford University, “Lari dapat memberikan manfaat kesehatan bagi orang dari segala usia, asalkan dilakukan dengan intensitas yang sesuai.”

Fakta lain yang perlu kita ketahui adalah bahwa lari dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Menurut American Heart Association, olahraga aerobik seperti lari dapat meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit jantung koroner.

Namun, ada juga mitos yang perlu diwaspadai, seperti mitos bahwa lari dapat menyebabkan kerusakan pada lutut. Menurut Dr. Reed Ferber, seorang ahli biomekanika dari University of Calgary, “Lari dengan teknik yang benar sebenarnya dapat melindungi lutut dari cedera.”

Jadi, jangan percaya begitu saja pada mitos seputar olahraga lari. Pastikan untuk selalu mencari informasi yang akurat dan melakukan olahraga ini dengan bijak. Happy running, Sobat Sehat!